BLOG yang menyediakan fakta nyata. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 29 Maret 2012

Sambung Tempo Dulu Dan Sekarang

SAYEMBARA !!!! AYO PARA JOKAMER'S YANG BISA MENDATANGKAN DALIL WAJIBNYA SABUNG JAMAAH ,SILAKAN SERTAKAN NO REK TABUNGAN ,SAYA AKAN KASIH HADIAH UANG !!!!!!!!!!!!
 ·  ·  · 9 jam yang lalu sekitar Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Bismillah,
Jazakallahu kahoiro(n) atas pernyataannya, baiklah kami akan menjawab sesuai al-Qur'an dan al-Hadits
 Ada yang bertanya kepada saya; Mengapa di dalam jamaah diadakan acara “sambung” dan itu menjadi salah satu ijtihad utama yang diwajibkan bagi satu-satunya jamaah, padahal (katanya lagi) setelah saya teliti di dalam al-Qur’an dan al-Hadits di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kan tidak pernah ada, bukankah mewajibkan sesuatu yang tidak diamalkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah bid’ah ?

Jawab saya; Memang benar kalau anda cari dalil dalam al-Qur’an dan al-Hadits maka anda tidak akan menjumpai dalil yang spesifik menerangkan kegiatan "sambung" dua atau tiga kali dlm seminggu, dan juga tidak akan anda jumpai perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam agar kita umatnya mengadakan acara "sambung" seperti yang kita kerjakan sekarang ini. Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya "sambung" di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bukan hanya dua atau tiga kali dalam satu minggu, bahkan sehari 5 kali, loh kok?

Yah itulah hakikatnya, di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambungnya adalah shalat berjamaah di Masjid dalam sehari semalam 5 kali, dengan kata lain shalat 5 waktu pada saat itu bukan hanya sekedar untuk menjalankan shalat semata, lebih dari itu shalat 5 waktu menjadi acara sambung yang senantiasa dipimpin dan dipantau oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perhatikan fakta-fakta di bawah ini;
  • Nabishallallahu 'alaihi wa sallam memperhatikan kehadiran para sahabat dalam shalat berjamaah, beliau tahu ketika diantara para sahabat ada yang absen tidak shalat berjamaah di Masjid, contohnya ketika Tsa’labah mulai tidak nampak menghadiri shalat berjamaah ke Masjid, Nabi menanyakan tentang keberadaannya, setelah dijelaskan oleh para sahabat bahwa dia sangat sibuk menggembala kambingnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; "Kasian Tsa’labah…dst". Tafsir Ibn Katsir
  • Setelah selesai shalat biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi taushiah (nasehat-nasehat agama) kepada para sahabat, setelah shalat subuh biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan apakah ada diantara mereka yg tadi malam bermimpi mengenai sesuatu yang ganjil?, dari situlah selanjutnya para sahabat mendapat ilmu dari penjelasan-penjelasan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, contoh lagi Hadits yang diriwayatkan dari Irbadh bin Sariyah yang menyampaikan Hadits yg sangat popular tentang nasehat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam “pamitan” kepada para sahabat yg membuat air mata mereka mengalir dan hati mereka merasa sangat takut, berisi pesan agar semuanya berpegang teguh kepada sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Khulafaur Rasyidin al-Mahdiyyin. HR. Bukhari, Muslim dan Ibn Majah
  • Abdullah bin Mas’ud radliyallahu ‘anhu ia berkata: “Kami (para sahabat) berpendapat bahwa tidak ada orang yg meninggalkan shalat berjama’ah kecuali dia adalah seorang munafik atau orang sakit. Dan pada masa itu orang sakit dipapah utk bisa sampai ke Masjid melaksanakan shalat". HR. Muslim
  • Abu Darda’ sangat marah karena syariat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah ditinggalkan oleh umat Islam yaitu berupa shalat 5 waktu berjamaah di Masjid. HR. al-Bukhari : 622
  • Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda "Seandainya aku tidak khawatir memberatkan ummatku maka aku akan perintah Bilal untuk qamat kemudian aku suruh salah satu kalian mengimami shalat sedangkan aku akan menyalakan api untuk membakar rumah orang yg tidak mendatangi shalat berjamaah". HR. al-Bukhari : 626, 2288, 6797

Bahkan jika ditelaah lebih lanjut maka kita kan jumpai bahwa acara sambung telah diamalkan oleh umat terdahulu, misalnya umat Nabi Sulaiman dalam surah an-Naml diterangkan bahwa Nabi Sulaiman biasa mengumpulkan “rukyahnya” terdiri dari jin, manusia dan burung. QS. An-Naml : 17

Bahkan ketika seekor burung Hud-hud terlambat datang dari acara sambung Nabi Sulaiman memberi dua option, disiksa dengan siksaan berat atau disembelih kecuali jika bisa memberi alasan yang dapat diterima. QS. An-Naml : 20-21


Terlepas dari fakta-fakta di atas, jika kita renungkan kegiatan sambung jamaah maka akan kita jumpai bahwa betapa besar manfaat kegiatan sambung terutama dlm konteks menjaga atau membendung dari pengaruh setan.

Kita telah mafhum bahwa setan tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu untuk berusaha dan terus berusaha merusak manusia, setiap detik yang kita lalui setan terus datang menghantui, dengan segala tipu dayanya, sebagaimana sumpah yg telah diucapkannya dihadapan Allah Tuhannya.

Malangnya berbeda dengan di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang umumnya para Sahabat mempunyai kaulitas keimanan dan ketaqwaan yg sangat tinggi akan tetapi setan masih belum mepunyai alat-alat kemaksiatan untuk memudahkan usaha tipu dayanya, sedangkan kita yg notabene kualitas keimanan dan ketaqwaaannya jauh (kata wong Arab jowo; bainas sama’ wa sumur sat) jika dibandingkan dengan para Sahabat r.a akan tetapi terus menerus menciptakan dan menyediakan alat-alat kemudahan bagi setan.

Ibaratnya kalau zaman dulu orang mau menciptakan dosa harus keluar dari rumah dulu, akan tetapi sekarang ini sambil duduk minum kopi di rumah pun sudah bisa menciptakan dosa sebanyak-banyaknya, sebab alat-alatnya telah tersedia; ada Radio, ada TV ada DVD player, ada komputer lengkap dengan internetnya dll.

Jadi sungguh aneh kalau di zaman yg setannya jauh lebih dasyat (karena punya alat-alat yang canggih) seperti sekarang ini, sedangkan kualitas keimanan manusianya minus, ada orang yang ingin masuk surga selamat dari neraka kok meresa berat dengan acara sambung yang (tujuannya untuk mengimbangi pengggaruh-pengaruh setan) prakteknya hanya dua atau tiga kali saja dalam seminggu, yaa salaaam.

Ingatlah nasehat Khalifah Ali bin Abi Thalib radhiallahu anh; "Ingatlah aku tidak melihat pantas bagi orang yang ingin masuk surga untuk (sempat) tidur, dan aku tidak melihat pantas bagi orang yang ingin lari dari neraka untuk (sempat) tidur". Khotbah Jum’at : 79

Kesimpulan: Sambung jamaah/mengaji,jaman dulu sampai sekarang sudah ada,namun karena kesibukan manusia sekarang ini, berbeda dengan di jaman nabi,maka disepakati untuk membuat waktu sambung/mengaji al-Quran dan al-Hadist adalah di malam hari, yang mana, waktu malam hari di anggap mayoritas manusia bisa mendatangi bahkan yang tidak bisa datang di malam hari (kerja malam) tetap bisa datang mengaji di pagi hari, jadi sambung/mengaji 2-3 kali seminggu di malam hari/siang hari bukanlah bid’ah seperti yang dituduhkan oleh manusia yang tidak berakal
wallohul musta’an
Semoga memberi manfaat & barokah
Foot Note :
---------------

[1] Emir Galipat http://www.facebook.com/profile.php?id=100002057402336

4 komentar

Anonim

Implementasi hadits secara sempit. Perhatikan: Shalat Jamaah!

Pentingnya silaturahmi, tidak hanya diantara kalangan LDII. Mohon buka akal dan mata please.

Bukan LDII "The Only One".

Anonim

Berdasarkan penjelasan anda di atas tentang sambung jamaah dan salat berjamaah di masjid, jadi jika di jaman sekarang kita bisa tertib salat 5 waktu di masjid, tapi tidak ikut sambung nggak apa apa kan? Soalnya ya itu, ingin lebih mendekati sunnah Nabi, kira kira boleh nggak?

Anonim

sambung itu kata lain dari amrin jamiin.
amrin jamiin. orang iman itu kalau ga bisa datang amrin jamiin ya izin. ada hadist yang menerangkan orang islam yang ga bisa bertemu dan berkumpul dengan nabi karena situasi tidak aman minta izin diberi izin kecuali di bulan haram (saat damai) harus amrin jamiin

Anonim

Itulah bedanya orang yg mempersungguh fastabiqul khoirot dgn org yg malas dalam mengejar surga, pilih mana diwaktu yg sama Anda menonton acara TV, hiburan dsb dibandingkan dengan mengaji Quran dan Hadis yang pahalanya 1000 rekaat shalat. Its ur choice....

ms Widi semarang

Posting Komentar