BLOG yang menyediakan fakta nyata. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 29 Maret 2012

Muslihuddin Abu Zidan: Gurumu Salah !!!

Muslihuddin Abu Zidan

"Bila engkau ingin mengetahui kekurangan gurumu, maka belajarlah pada guru-guru yang lain"

Ungkapan ini sangat tepat ditujukan bagi setiap orang yang "Sombong dan 'Ujub" terhadap keilmuan yang dimilikinya atau yang dimiliki oleh gurunya sehingga mengangggap salah semua keilmuan orang lain atau guru selain gurunya.

Masalahnya adalah, bagaimana mereka bisa menyadari sifat "Sombong dan 'Ujub" yang telah lama bersemayam dalam tubuhnya sehingga mereka mau belajar ilmu dari selain gurunya saat ini???

Kenyataannya adalah:
Tanpa disadari oleh orang-orang yang awam, ternyata KEBENARAN telah menjadi SALAH dan KESALAHAN telah menjadi KEBENARAN. Ini akibat dari ulah orang jahil yang telah dianggap sebagai ulama. Cukup dengan berpakaian serban, berpakaian jubah, dengan sedikit modal bahasa Arab, jadilah ia menjelma sebagai ulama hebat atau Kiyai besar. Apalagi ulama atau Kiyai itu memiliki kemapuan hebat yang “aneh-aneh”, misalnya; ia bisa terbang, meramal dengan tepat, mengetahui barang yang hilang/ ghoib, kebal, tidak ditembus peluru, dll. Bila sudah seperti itu, hmm ia akan semakin diakui sebagai Kiyai yang luar biasa. Tapi, itu hanya dari orang-orang yang awam tentang ilmu agama Islam yang benar, hanya dari orang-orang yang sama sekali tidak mengerti TAUHID. Tapi bagi para Ulama yang mengerti tentang ilmu yang benar, maka Kiyai itu tak ubahnya hanyalah seorang dukun atau tukang sihir yang berpakaian ulama. Ulasan ringkas tentang Dukun dan Sihir, silakan buka;
http://muslim.or.id/aqidah/sihir-dan-perdukunan-perusak-tauhid.html

Semoga melalui penjelasan singkat ini, Alloh membuka hati kita untuk sedikit berfikir logis dan meletakkan sifat "Sombong dan 'Ujubnya" sehingga mau belajar, menerima, dan mengambil ilmu yang benar dari sumber yang benar pula!

Wallohu a'lam, Tidak lagi diragukan oleh para ahli ilmu, ulama, ahlus sunnah, ustadz, dan thullab yang jujur dalam keilmuannya, bahwa;

1. Para pengikut hawa nafsu yang tergabung dalam firqoh itu selalu mencari pembenaran atas aqidah bathil mereka dengan berbagai macam cara. Di antaranya adalah selalu mengutip dan mengambil fatwa-fatwa ulama secara parsial, yang cocok diambilnya sebagai pembenaran aqidah bathilnya, itupun kadang dengan cara men-tahrifkan (menyimpangkan) pengertiannya, fatwa-fatwa yang bertentangan akan ditolaknya, disembunyikannya, dan dijauhkan dari para pengikutnya. Mereka mengaku sebagai Jamaah yang benar, yang dimaksudkan oleh Alloh dan Rosul dengan berbagai kedustaan di dalamnya. Terbukti, kitab-kitab yang mereka jadikan rujukan itu TIDAK DIKAJIKAN SECARA UTUH SATU KITAB KEPADA PENGIKUTNYA, melainkan hanya cuplikan-cuplikan saja. JANGAN SAMPAI PENGIKUTNYA MENGETAHUI KITAB ASLINYA, begitu mungkin semboyan ulama-ulama dan pemimpin firqoh mereka.
Siapapun orangnya, di belahan bumi manapun dia berada dan apapun warna kulitnya semuanya bisa bernama dengan nama Ahlus Sunnah wal Jama’ah sepanjang dia komitmen dengan Al-Kitab dan Sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam sesuai dengan pemahaman para shahabat walaupun dia hanya seorang diri tanpa ada orang yang mengikutinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu.
Silakan meruju’ ke:
http://al-atsariyyah.com/mengenal-ahlussunnah-wa-al-jamaah.html

2. Mereka mengikat pengikutnya di dalam "cengkramannya" dengan cara men-tahrifkan (menyimpangkan) definisi bai'at yang sebenarnya untuk kepentingan syahwat mereka. Untuk itu ada baiknya kita mengetahui bagaimanakah "Hukum Bai'at" itu yang sesuai dengan sunnah yang telah dijelaskan oleh para ulama ahlus sunnah dan salafus sholih.
Silakan download "Risalah Bai'at" yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, di:
http://shirotholmustaqim.files.wordpress.com/2009/11/risalah-baiat.pdf

3. Mereka mengekang "keilmuan" pengikutnya, sehingga timbullah larangan-larangan untuk menuntut ilmu, belajar, bertanya, berdiskusi, dan lain sebagainya kepada selain "ulama-ulama mereka sendiri", walaupun kenyataannya standar keilmuan ulama mereka sangat tidak memenuhi standar keilmuan yang sebenarnya. Mereka menghukumi bathal, harom, dan tidak sah SELURUH keilmuan di luar firqoh mereka, menghukumi sesat, ditolak, dan akan dimasukkan ke dalam neraka. Keilmuan yang sah, yang benar, dan yang diterima hanyalah keilmuan yang bersumber dari firqoh mereka dan mengabaikan adab-adab dalam menuntut ilmu yang berlaku bagi seluruh kaum muslimin.
Silakan refer ke:
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/adab-adab-penuntut-ilmu.html

4. Mereka mempunyai sifat yang sombong dan 'ujub terhadap diri mereka sehingga TIDAK INGIN MENERIMA NASEHAT yang bersumber dari luar firqoh mereka, walaupun kenyataannya ulama-ulama atau pemimpin-pemimpin firqoh mereka itu adalah orang-orang yang JAHIL terhadap ilmu dan SYARI'AT, telah terbukti tidak amanah, maksiat, berdusta, dan terbukti khianat terhadap ilmu, namun selalu menjadi maklum karena alasan oknum dll. Menganggap hina semua muslim yang hafal Alquran, walaupun mereka sendiri membaca Alqurannya masih salah tajwid dan makhrojnya, apalagi hafalannya. Menganggap tertolak, tidak sah, dan tidak diterima sholatnya semua muslim yang tidak tergabung dalam firqohnya, walaupun sholat mereka sendiri sering terlambat dan gerakannya super cepat, walaupun mereka sendiri sering meninggalkan sholat berjamaah, walaupun mereka sendiri sering sholat subuh kesiangan. Mereka biasa menghina pakaian akhwat bercadar, pria berjubah dan berjenggot, walaupun pakaian mereka sendiri tersingkap dan transparan, ketat, dan tidak sesuai syari’at, walaupun mereka sendiri sering ikhtilath, walaupun hukum yang mereka terapkan sering saling bertabrakan satu sama lainnya.
Silakan baca referensi berikut:
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/tidak-sepantasnya-kita-menyombongkan-diri.html

5. Mereka akan berbangga bila jumlah pengikutnya semakin banyak dan tersebar di mana-mana, sebaliknya mereka sangat kecewa, tidak senang, marah, benci dan menyesal sejadi-jadinya apabila pengikutnya keluar meninggalkan firqohnya. Sehingga tidak mengherankan jika setiap orang yang keluar dari firqoh mereka, mereka menghukuminya sebagai orang yang MURTAD, (ini adalah salah satu aqidah kaum khowarij dan menjadi bukti nyata dari KEJAHILAN mereka terhadap ilmu dan SYARI'AT).
Tidakkah mereka mengetahui betapa berbahayanya aqidah TAKFIR itu???
http://ibnuramadan.wordpress.com/2011/04/03/bahaya-fitnah-takfir/

Mari kita belajar untuk jujur pada diri kita masing-masing, setelah membaca 5 poin di atas, tanyakanlah pada hati kita yang paling dalam, buang pra sangka buruk, buang kesombongan, buang sifat 'ujub, cobalah memahaminya, lalu tanyakan pada hati kita yang bersih;

Apakah hati ini "tergabung" dalam salah satu dari 5 poin tersebut di atas??? Atau berada dalam 5 poin tersebut???

Semoga Alloh memberikan taufiq dan hidayah kepada kita semua dalam melaksanakan Islam yang telah sempurna ini, terhindar dari segala macam bentuk bid’ah dan kesyirikan! Semoga kita bisa tetap istiqomah dalam melaksanakan KEBENARAN, aamiiin.

0 komentar

Posting Komentar