BLOG yang menyediakan fakta nyata. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 03 Mei 2012

MENGAPA LDII ITU TIDAK MENGANUT SALAH SATU MADZAB

Ada 4 (empat) madzab yang dianut kaum Islam Sunni, yaitu Madzab Syafii (bagi orang Indonesia dan umumnya Asia Tenggara) Madzab Maliki (bagi orang Afrika) Madzab Hambali (bagi orang jasirah Arab) dan Madzab Hanafi (bagi orang Asia Kecil).

Para Imam itu punya Ijtihad hukum dalam Fiqih masing masing, karena pada zamannya pengumpulan dan penelitian Hadist belum komprenhensip dan belum sempurna.

Setelah zaman Bukhori, Muslim, Nasa’I, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah yang dikenal sebagai kumpulan Hadist KUTUBU SITAH (Kitab yang enam) penghimpunan dan penelitian Hadsit sudah dianggab cukup, sehingga beberapa Ijtihad para Imam Madzab tidak diperlukan lagi karena sudah ditemukan Hadistnya. 
Penyempurnaan penelitian Hadist datang kemudian dalam syarah (penjelasan/ulasan) masing masing kitab. Syarah Bukhari yang terkenal adalah Kitab FATHUL BAARI oleh Imam Ibnu Hajar. Syarah ini datang 700 tahun setelah Bukhari wafat dan dianggap sebagai syarah yang paling lengkap dan monumental.

Jamaah LDII berpedoman Al Quran dan Al Hadist, Hadistnya utamanya adalah Kutubusitah, sedang yang lainnya termasuk kumpulan hadsit para Imam Madzab sebagai pelengkap.

Karena itu Jamaah LDII tidak menganut salah suatu Madzab, karena hampir semua masalah agama sudah terjawab tanpa memerlukan Ijtihad seseorang ulama besar seperti Imam Madzab.
Sebagai ilustrasi, bersama ini saya kutip-kan nama nama para imam Madzab dan para perawi Kutubusitah dan tahun lahir serta wafatnya:

Empat Imam Madzab:
Nama Madzab, Nama Imamnya, Tahun lahir-wafat
1. Madzab Hanafi Abu Hanifah 80 - 150 H
2. Madzab Maliki Malik bin Annas 97 - 179 H
3. Madzab Safii Moh bin Idris bin Safii 150 - 204 H
4. Madzab Hambali Ahmad bin Hambal 164- 241 H

Perawi KUTUBU SITAH (6 Kitab Hadist)
Nama Kitab, Hadist, Perowi, Tahun lahir-wafat
1. Sahih Bukhari Moh bin Ismail 194 –256 H
2. Sunan Abu Daud Abu Daud 202 – 275 H
3. Sahih Muslim Abul Husein 204 - 261 H
4. Sunan Tirmidzi Abu Isa 209 – 279 H
Semoga bermanfaat, barokallahu fiikum
Wallahu a'lam

17 komentar

Anonim

Karna LDII tidak mengakui bahkan mengharamkan Ulama-Ulama generasi pada masa Penulis Hadits dan Murid-Muridnya.
Semua masalah tanpa harus terjawab oleh ulama besar?

Karna LDII membuat mahzab sendiri, Mahzab Madigali.

Anonim

kalo ada dasar hukum langsung dari nabi, kenapa tidak

1234 24 Juni 2013 pukul 20.41

walaw annanaa nazzalnaa ilayhimu almalaa-ikata wakallamahumu almawtaa wahasyarnaa 'alayhim kulla syay-in qubulan maa kaanuu liyu/minuu illaa an yasyaa-a allaahu walaakinna aktsarahum yajhaluuna (Al An'am 111)

artinya : Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka , niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (surat Al An'am ayat 111)

1234 24 Juni 2013 pukul 20.43

yuk ngaji ke LDII!!!

Huda jokam helm 27 Desember 2015 pukul 11.37

Kalo blm di coba jgn komentar

Huda jokam helm 27 Desember 2015 pukul 11.37

Kalo blm di coba jgn komentar

Huda jokam helm 27 Desember 2015 pukul 11.40

Kalo blm di coba jgn komentar

Unknown 3 Oktober 2017 pukul 22.13

siap

Unknown 24 Desember 2017 pukul 10.27

jangan pernah membeda2kan suatu golongan, justru karena membedabedakan hanya akan menumbuhkan kebencian dan perpecahan islam, jujur saya pribadi sebagai orang NU tidak pernah mempermasalahkan LDII karena saya tau bahwa LDII masih dalam lingkup AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH !

Unknown 21 Juli 2018 pukul 18.12

Saya di suruh suami masuk ke LDII pdahal sbelum mnikah sudah komitmen saya tetap ke NU.tpi keluaga suami mnyuruh ikut ldii serta anak saya.apakah dosa bila saya menolak perintah suami saya?

Unknown 24 November 2018 pukul 03.46

LDII Wallahu alam,

AYA 12 November 2019 pukul 19.02

Masuk aja gak apa apa klao gak cocok ya Keluar.keluar dari LDII bukan berarti keluar Islam jadi bukan murtad.masuk LDII itu sama aja masuk kamar rumahnya ya Islam itu.tujuan suami anda baik agar satu pemahaman kalo suami di kmaar depan gk salah kan kalo suruh istrinya masuk kamar depan juga

Njentit 26 Mei 2020 pukul 09.22

Jgn ikut ldii.. Ldii sesat menyesatkan...

Anonim

Saya lahir dikeluarga LDII , sya dari kecil jg ngaji di LDII , menurut sya tidak ada yg sesat dalam hal ibadahnya , tapi ada suatu hal yang sya tidak bisa mnerima itu , yaitu mengkafirkan yang diluar golongannya padahal sama2 Islam .

Anonim

Saya baru baru ini mengikuti LDII, Karena saya sebelumnya islam KTP.. biasa aja, tdk ada kategori sesat... sesatnya d mana y???

Unknown 7 Mei 2021 pukul 17.38

Islam itu agama terbuka,knp musti satu klompok aja yg bersalaman tdk harus mncuci tangan sesudah bersalaman,dg bkn klompok nya salaman musti hrus dicuci setelahnya, dsitu saja dh melukai org lain,bnyak kjanggalannya krena saya tau itu LDII dkt dg rmh saya

Fatimah 17 Mei 2021 pukul 07.02

Saya kecil di lingkungan LDII. Dewasa saya pindah ke luar kota memilih NU sampai sekarang. Ketika saya pulang biasa saja ramah dengan orang LDII tapi aturan solat sedikit berbeda. Apakah benar jika saya ikut solat berjamaah dengan LDII sedangkan saya NU

Posting Komentar